Untuk menjadikan anak sholih dan sholihah diperlukan "effort" yang sangat besar disini akan saya sharing dari hasil membaca buku "selamat anak anda luar biasa" karya "Muhammad Albani".
Ada beberapa resep Nabi SAW dalam Mendidik Pribadi Anak:
A. Pembinaan Akidah, terdapat lima pilar mendasar yang hrs di perhatikan orang tua dalam memnanamkan akidah kepada anak :
1. Mendikte kalimat tauhid kepada anak, Hakim meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas r.a bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya "Ajarkanlah kalimat La Ilaha illallah kepada anak-anak kalian sebagai kalimat pertama, dan diktekan kepada mereka La ilaha illallah ketika menjelang mati"
2. Menanamkan kecintaan kepada Allah SWT dan perasaan merasa diawasi oleh-Nya, serta selalu memohon pertolongan kepada-Nya dan beriman kepada qadha' dan qodar-Nya.
3. Menanamkan kecintaan kepda Nabi SAW dan keluarga beliau.
4. mengajarkan AL-Qur'an kepada Anak.
5 Menanamkan keteguhan dalam akidah dan kesiapan berkorban karenanya. Hal ini bisa ditempuh dengan metode kisah misalnya menceritakan kepada anak kisah ashabul ukhdud dan kisah orang2 yang teguh mempertahankan akidahnyaa
B. Pembinaan ibadah
1. Mengajarkan dan memerintahkan sholat kepada anak kita, tidak hanya sholat 5 waktu tetapi juga membiasakan sholat tahajjud dan sholat sunnah lainnya seperti sholat ied.
2. Mengikat anak dengan masjid, dengan jalan sering mengajaknya ke masjid. tak diragukan lagi bahwa hal ini merupakan resep digdaya untuk mewujudkan anak yang berkepribadian shalih.
3. Melatih anak untuk berpuasa, puasa romadhon maupun puasa sunnah.
4. apabila mampu mengikutsertakan anak dalam mengerjakan ibadah haji juga merupaka langkah nyata untuk mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.
5. Mengajari anak untuk membayar zakat.
C. Pembinaan Kemasyarakatan. untuk mengajari anak bersosialisasi dengan orang lain bisa ditempuh hal hal berikut :
1. Mengajak anak menghadiri majelis majelis orang dewasa yang sifatnya positif.
2. menyuruh anaka untuk membantu melaksanakan tugas tugas rumah.
3. membiasakan anak untuk mengucapkan salam kepada orang lain.
4. mengajak anak untuk menjenguk seorang anak yang sedang sakit.
5. memilihkan teman teman yang baik untuk anak.
6. melatih anak berdagang.
7. mengajak anak menghadiri acara acara perayaan yang disyariatkan, seperti walimatul'urs.
8. mengajak anak bermalam di rumah famili yang sholih.
D. Pembinaan Akhlak.
1. Mengajari anak berbagai adab dan sopan santun misalnya adab terhadap ulama dan orang tua, adab persaudaraan, adab bertetangga, adab meminta izin , adab makan, adab berpenampilan, dan adab mendengarkan Al-Qur'an.
2. Menanamkan sifat-sifat luhur pada diri anak, seperti sifat jujur, amanah, menjaga rahasia, sifat lapang dada dan tidak dengki, serta sifat sifat karimah lainnya.
E. Pembinaan perasaan (Emosional) anak.
Upaya yang dapat ditempuh orang tua untuk mempercantik kondisi emosional anaknya antara lain sebagai berikut :
1. Memberikan kecupan kasih sayang kepada anak.
2. Bermain dan bercanda dengan anak, hal ini bermanfaat sekali untuk membuat jiwa anak selalu ceria.
3. Memberikan bonus dan hadiah kepada anak.
4. Membelai Kepala anak, walaupun terkesan remeh, namun secara pasti ini akan memberikan keteduhan dan kebahagiaan pada jiwa anak.
5. Menyambuta anak dengan baik dan ramah
6. Menanyakan keadaan anak sebagai wujud perhatian orang tua kepada anakanya.
7. Memberikan perhatian khusus kepada anak perempuan dan anak yatim.
8. Bersikap seimbang dan adil dalam memberikan kecintaan kepada anak, tidak berlebihan dan tidak mengabaikan
F. Pembinaan jasmani anak.
beberapa pilar pembinaan jasmani anak antara lain :
1. mengajari anak berenang.
2. mengadakan perlombaan olahraga antar anak.
3. Orang dewasa melonggarkan waktu untuk bermain-main dengan anak-anak sebaya.
4. Memberikan kesempatan anak untuk bermain main dengan anak-anak sebayanya.
G. Pembinaan Keilmuan (intelektualitas)
Beberapa Upaya yang bisa dilakukan orang tua untuk membina keilmuan dan pemikiran anak antara lain :
1. Menanamkan kecintaan anak kepada ilmu dan mengajari adab-adab dalam mencarinya.
2. Memberikan tugas hafalan sebagaian dari ayat-ayat AlQur'an dan Hadits.
3. Memilihkan guru dan sekolahyang baik bagi anak.
4. Mengajarkan bahasa arab kepada anak.
5. Mengajarkan bahasa asing kepada anak.
6. Membimbing anak sesuai dengan minat keilmuannya.
7. Mengadakan perpustakaan di rumah yang juga bisa dimanfaatkan oleh anak-anak.
8. Menceritakan kisah-kisah para ulama salagush shalih dalam menuntut ilmu ketika kecil.
H. Pembinaan Kesehatan.
beberapa pilar pembinaan kesehatan yang dituntunkan oleh Nabi SAW adalah :
1. Mengajari anak berenang, memanah, menunggang kuda, gulat dan lari.
2. Membiasakan anak agar bersiwak.
3. Memperhatikan kebersihan dan memotong kuku.
4. Mengikuti sunnah Nabi SAW dalam hal makan dan minum.
5. Tidur berbaring pada sisi kanan.
6. Belajar Melakukan pengobatan alami.
7. Membiasakan anak tidur sesudah isyak dan bangun segera sebelum subuh.
8. Menjauhkan anak dari penyakit menular.
9. Meruqyah anak dari serangan hipnotis dan dari gangguan jin.
I. Pembinaan dorongan seksualitas anak.
Seperangkat tuntunan Nabi SAW yang berorientasi pada pembinaan seksualitas anak antara lain :
1. Mengajari anak agar meminta izin bila hendak masuk ke kamar orang tua.
2. Membiasakan anak agar menundukkan pandangan dan memelihara aurat.
3. Memisahkan tempat tidur anak dengan saudaranya.
4. Tidur dengan berbaing disisi kanan dan tidak tidur tengkurang, karen tidur tengkurap merupakan cara tidurnya setan dan dapat mengakibatkan sang anak menggesekkan alat kelaminnya yang akan membangkitkan syahwatnya, serta bisa menimbulkan banyak penyakit jasmani.
5. menjauhkan anak dengan ikhtilat (pembauran dengan lawan jenis) dan menjauhkan dari hal2 yang membangkitkan nafsu seksual.
6. Mengajari anak yang sudah mulai dewasa tata cara mandi janabah dan sunnah-sunnahnya.
7. Menjelaskan bagian awal surat AN-Nur kepada anak yang mulai dewasa, yakni tentang etika pergaulan dan masalah menutup aurat.
8. Memberikan pendidikan seks bagi anak yang sudah dewasa dan melarang berbuat zina.
9. Pernikahan dini, walaupun ada beberapa sisi negatifnya, namun sisi positifnya jauh lebih banyak, agar hasrat seksualitas anak yang telah dewasa tersalur pada tempat yang halal.
Mudah mudahan dapat menjadi manfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar