Senin, 18 Juni 2012

posting dr twitter @kupinang

1. Imam Syafi’i rahimahullah menasehati para penuntut ilmu, “Wahai saudaraku, ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara 
2. >> yg akan saya beritahukan perinciannya: 1. kecerdasan, 2. semangat, 3. kesungguhan, 4. biaya, 5. bersahabat (belajar) dg ustadz,
3. >> dan 6. membutuhkan waktu yang lama.” | Inilah bekal yang harus kita tanamkan kepada anak didik.
4. Tugas guru: menumbuhkan kesadaran anak u/ mengerahkan kecerdasannya scr optimal dlm mnyerap ilmu & mngambil manfaat dr pnjelasan guru.
5. Pada saat yg sama, guru scr serius & terencana mmbangkitkan semangat murid u/ belajar; bukan semata mengajar dg cara menarik
6. >> tetapi terutama bagaimana murid memiliki semangat yang tak putus-putus, meski terik matahari sedang menyengat.
7. Tugas guru menumbuhkan semangat dalam diri anak. Bukan sekedar karena suasana yang kondusif.
8. Dan ini perlu dilakukan di awal anak masuk sekolah, lalu merawatnya hingga masa-masa berikutnya sehingga
9. >> anak yang semula tidak bergairah di kelas, berubah menjadi sangat merindukan belajar bersama guru. Nah.
10. Jika smangat belajar sudah tumbuh, maka bekal berikutnya yg harus dtanamkan adlh kesediaan murid u/ brsungguh-sungguh menuntut ilmu.
11. Inilah bekal awal yang perlu mendapat perhatian utama dari guru dan lembaga pendidikan. Di antara bentuk kesungguhan itu adalah 
12. >> kesediaan murid u/ mendahulukan kepentingan pembiayaan belajar daripada pemenuhan keinginan atau bahkan kebutuhan yg lain.
13. Ini bukan berarti keberhasilan sekolah ditentukan oleh biaya yg mahal, tp lebih kpd bagaimana murid bersedia menyisihkan uangnya 
14. >> untuk menuntut ilmu lebih daripada pemenuhan keinginan terhadap makanan, pakaian dan lainnya.
15. Terkait dengan ini, ada tugas penting yang perlu dilakukan oleh guru bersama lembaga pendidikan untuk membekali murid
16. >> dengan kemampuan mentasharrufkan harta dengan tepat sesuai tuntunan syari’at.
17. Wujud lain kesungguhan menuntut ilmu adalah kesediaan meluangkan waktu yang lama dalam belajar.
18. Kesadaran bahwa tiap-tiap ilmu memerlukan waktu panjang u/ menguasainya dg benar-benar matang juga penting dalam menjaga semangat.
19. Jika kesadaran itu ada, maka murid akan lebih mampu bersabar. Mereka tidak cepat putus asa.
20. Kesediaan untuk menyisihkan waktu yang lama juga sangat penting dalam menjaga penghormatannya kepada guru.
21. Mereka yang hanya mengikuti pembelajaran apa adanya hanya mendapatkan ilmu sebatas yang didengar sekilas.
22. Tp mereka yg brsedia luangkn waktu lbh panjang, akan brtekun-tekun belajar, termsk dlm mndapatkan curahan ilmu dr guru di luar kelas.
23. Pada akhirnya, kita harus menanamkan keinginan yang kuat pada diri murid untuk bersahabat dengan guru, 
24. >> yakni berusaha dengan sungguh-sungguh u/ menghormati guru, mendengarkan dg penuh perhatian & menjadikan guru ridha kepadanya.
25. Selaras dengan itu, guru pun bertanggung-jawab menjadi murid memiliki penghormatan yang tulus.
26. Guru harus menanamkan sikap ini bukan karena mengingini penghormatan, tetapi karena sadar betul bahwa
27. >> ia harus menyiapkan murid untuk memiliki bekal sukses dalam menuntut ilmu, yakni menghormati guru.
28. Tugas kita membantu anak memiliki 3 bekal sukses sebagai murid, yakni percaya kepada guru (trust to teacher),
29. >> hormat pada guru (respect to teacher) dan ikatan emosi dengan guru (emotional bonding with teacher). Wallahu a’lam bish-shawab.