Kamis, 29 September 2011

Happy Milad 6th

6 tahun yang lalu engkau hadir didunia dengan bobot hanya 2900 gram, dengan jarum ditangan karena ketika lahir air ketuban mama keruh sehingga kau harus disuntik selama 3 hari, ketika mau pulang ternyata eng masih kuning akhirnya engkau harus nginep 1 hari lagi di rs, ketika engkau disinar mama pulang tanpa membawamu, baru keesokan harinya engkau ku jemput, sekarang engkau tumbuh menjadi anak yang cantik dengan rambut kriwul yang semua orang iri pada rambutmu padahal engkau ingin di rebonding, engkau anak yang selalu istiqomah dan sangat cerdas dan juga engkau anak yang lembut mempunyai kulit yang lembut danjuga hati yang lembut harus hati2 sekali mama dan papa memperlakukanmu karena kau begitu sensitif happy milad anakku semogaALLAH SWT selalu melindungimu memberi petunjuk dan memberi kemudahan dalam hidupmu, semoga engkau selalu menjadi anak yang selalu suka membaca qur'an karen qur'an itu petunjuk dalam hidupmu



salam mama&papa

Selasa, 27 September 2011

Cheeiss...di pinggir pantai

Sebelum pulang...kami sempatkan untuk ambil gambar dulu...chiiessss, cekelik

Pergi Ke Kenjeran

Bergaya dengan Topi Pantai yang cantikk....
Anak-anak sedang menikmati liburan di Pantai Kenjeran..

Minggu, 25 September 2011

Makan Siang Spesial

Menu makan siang special: ayam bumbu rujak, oseng-oseng tempe plus pete , tempe goreng dan sambal bajak

Setelah berkeliling kebun sengon, akhirnya kami kembali ke rumah mbah Kiai. 
Luar biasa....kami dijamu dengan menu istimeewa.

Sabtu, 24 September 2011

Melihat Hutan Sengon

Sabtu pagi ini (24-09-2011) kami melihat hutang sengon di Pasuruan.

Lihat Peta Lebih Besar

Sampe di Rumah Mbah Kiai
Begitu kami sampai di rumah Mbah Kiai (kami menyebut demikian karena orang-orang sekitar memanggilnya seperti itu) kami disambut dengan luar biasa meriah,
dua kopi panas terhidang di meja.
Kopi Hitam...celeng...mantab



Masuk ke Kebun
Kami berjalan menyusuri jalan setapak untuk bisa sampai ke kebun sengon kami. 
Di kebun kami ada dua tanaman utama yaitu sengon dan jabon.
Masuk ke kebun Sengon

Ulat di Daun Jabon
Terlihat beberapa pohon Jabon daunya dimakan lalat.




Kami telah menyiapkan obat (racun hama dan ulat) untuk menanggulangi ulat tersebut.


Minggu, 04 September 2011

Hasil Karya Acing dan Aca

Zebra...karya potongan Acing
Setelah melalui hiruk-pikuk mudik lebaran,
anak-anak kembali ke dunianya masing-masing.
Aqila (acing) dan Ghatsa (aca) sepakat untuk menyelesaikan
 karya gunting tempel mereka.
Dengan bersusah payah, dan cucuran air mata,
akhirnya mereka bisa juga menyelesaikan pekerjaan
mereka.
Jerapah dan pohon karya Aca

Sebenarnya apa yang mereka buat sederhana,
tapi karena mereka anak-anak yang masing-masing punya
keinginan yang beda-beda, maka proses pembuatan poster poo up tersebut
tidak berjalan dengan mulus.
Masing masing ingin menempel objek (binatang dan pohon)
sesuai dengan keinginana mereka, sehingga
tak jarang mereka bertengkar hanya gara-gara gajahnya
 tidak mau bersebelahan denaan harimau.
Hasil akhir karya mereka...miniatur hutan dengan pohon, dan binatang

Jumat, 02 September 2011

Pergi Ke Rumah Embah Man Braboan


Setelah dari Rumah Mbah Di di desa Papringan, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, kami melanjutkan perjalanan menuju ke rumah mbah Man di dusun Braboan, desa Pandantoyo, Temayang, Bojonegoro.
Perjalanan ke rumah mbah Man kami tempuh sekitar 20 menit dari desa Temayang. Jalan yang kami lalui tidak terlalu mulus, bahkan banyak lobang di sana sini.
Akhirnya kami sampai di rumah mbah Man. Sebelum masuk ke rumah
kami sempatkan untuk berfoto bersama

Kami akhirnya masuk ke ruang utama rumah mbah Man. Ruang tamunya sangat sederhana
tak beda dengan ruang tamu orang desa pada umumnya.
Pada dinding terlihat beberapa foto artis yang sempat terkenal pada masanya.

Di bagian tengan rumah kami melihat ada meja makan sederhana, penuh dengan debu,
ada sebuah kendi, beberapa gelas, piring dan sebuah termos.

Di samping meja makan ada kulkas tradisional tempat menyimpan makanan
supaya awet, tidak dimakan kucing, semut dan lalat.

Ada yang kelupaan, sebuah alat transportasi yang tak lekang ditelan jaman,
sampai sekarang masih jadi favorit semua orang, apa itu?
SEPEDA....ya sepeda. Disudut kamar tamu ada sebuah
sepeda usang, sudah tua dan bannya sudah gembes terparkir dengan rapi

Ini wajah mbah Man dan Mbok Jah, yang sederhana
tak pernah mengeluh, dan dalam kesederhanaannya masih tetap
ingin memberi anak-anak kecil yang berkunjung ke rumahnya






Ledre

Sebelum balik ke Surabaya kami sempatkan untuk membeli
oleh-oleh khas Bojonegoro...yaitu LEDRE

Mau Balik Surabaya

Budhe Yud, Aca, Argo, Tante Rini, Aya, dan Etha