6 tahun yang lalu engkau hadir didunia dengan bobot hanya 2900 gram, dengan jarum ditangan karena ketika lahir air ketuban mama keruh sehingga kau harus disuntik selama 3 hari, ketika mau pulang ternyata eng masih kuning akhirnya engkau harus nginep 1 hari lagi di rs, ketika engkau disinar mama pulang tanpa membawamu, baru keesokan harinya engkau ku jemput, sekarang engkau tumbuh menjadi anak yang cantik dengan rambut kriwul yang semua orang iri pada rambutmu padahal engkau ingin di rebonding, engkau anak yang selalu istiqomah dan sangat cerdas dan juga engkau anak yang lembut mempunyai kulit yang lembut danjuga hati yang lembut harus hati2 sekali mama dan papa memperlakukanmu karena kau begitu sensitif happy milad anakku semogaALLAH SWT selalu melindungimu memberi petunjuk dan memberi kemudahan dalam hidupmu, semoga engkau selalu menjadi anak yang selalu suka membaca qur'an karen qur'an itu petunjuk dalam hidupmu
salam mama&papa
Kamis, 29 September 2011
Selasa, 27 September 2011
Minggu, 25 September 2011
Makan Siang Spesial
Sabtu, 24 September 2011
Melihat Hutan Sengon
Sabtu pagi ini (24-09-2011) kami melihat hutang sengon di Pasuruan.
Lihat Peta Lebih Besar
Sampe di Rumah Mbah Kiai
Begitu kami sampai di rumah Mbah Kiai (kami menyebut demikian karena orang-orang sekitar memanggilnya seperti itu) kami disambut dengan luar biasa meriah,
dua kopi panas terhidang di meja.
Masuk ke Kebun
Lihat Peta Lebih Besar
Sampe di Rumah Mbah Kiai
Begitu kami sampai di rumah Mbah Kiai (kami menyebut demikian karena orang-orang sekitar memanggilnya seperti itu) kami disambut dengan luar biasa meriah,
dua kopi panas terhidang di meja.
Kopi Hitam...celeng...mantab |
Kami berjalan menyusuri jalan setapak untuk bisa sampai ke kebun sengon kami.
Di kebun kami ada dua tanaman utama yaitu sengon dan jabon.
Masuk ke kebun Sengon |
Ulat di Daun Jabon
Terlihat beberapa pohon Jabon daunya dimakan lalat.
Kami telah menyiapkan obat (racun hama dan ulat) untuk menanggulangi ulat tersebut.
Senin, 12 September 2011
Selasa, 06 September 2011
Minggu, 04 September 2011
Hasil Karya Acing dan Aca
Zebra...karya potongan Acing |
anak-anak kembali ke dunianya masing-masing.
Aqila (acing) dan Ghatsa (aca) sepakat untuk menyelesaikan
karya gunting tempel mereka.
Dengan bersusah payah, dan cucuran air mata,
akhirnya mereka bisa juga menyelesaikan pekerjaan
mereka.
Jerapah dan pohon karya Aca |
Sebenarnya apa yang mereka buat sederhana,
tapi karena mereka anak-anak yang masing-masing punya
keinginan yang beda-beda, maka proses pembuatan poster poo up tersebut
tidak berjalan dengan mulus.
Masing masing ingin menempel objek (binatang dan pohon)
sesuai dengan keinginana mereka, sehingga
tak jarang mereka bertengkar hanya gara-gara gajahnya
tidak mau bersebelahan denaan harimau.
Hasil akhir karya mereka...miniatur hutan dengan pohon, dan binatang |
Sabtu, 03 September 2011
Jumat, 02 September 2011
Pergi Ke Rumah Embah Man Braboan
Setelah dari Rumah Mbah Di di desa Papringan, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, kami melanjutkan perjalanan menuju ke rumah mbah Man di dusun Braboan, desa Pandantoyo, Temayang, Bojonegoro.
Perjalanan ke rumah mbah Man kami tempuh sekitar 20 menit dari desa Temayang. Jalan yang kami lalui tidak terlalu mulus, bahkan banyak lobang di sana sini.
Akhirnya kami sampai di rumah mbah Man. Sebelum masuk ke rumah
kami sempatkan untuk berfoto bersama
Kami akhirnya masuk ke ruang utama rumah mbah Man. Ruang tamunya sangat sederhana
tak beda dengan ruang tamu orang desa pada umumnya.
Pada dinding terlihat beberapa foto artis yang sempat terkenal pada masanya.
Di bagian tengan rumah kami melihat ada meja makan sederhana, penuh dengan debu,
ada sebuah kendi, beberapa gelas, piring dan sebuah termos.
Di samping meja makan ada kulkas tradisional tempat menyimpan makanan
supaya awet, tidak dimakan kucing, semut dan lalat.
Ada yang kelupaan, sebuah alat transportasi yang tak lekang ditelan jaman,
sampai sekarang masih jadi favorit semua orang, apa itu?
SEPEDA....ya sepeda. Disudut kamar tamu ada sebuah
sepeda usang, sudah tua dan bannya sudah gembes terparkir dengan rapi
Ini wajah mbah Man dan Mbok Jah, yang sederhana
tak pernah mengeluh, dan dalam kesederhanaannya masih tetap
ingin memberi anak-anak kecil yang berkunjung ke rumahnya
Kamis, 01 September 2011
Langganan:
Postingan (Atom)